Rabu, 03 April 2013

(Kenangan dari Katarina dkk.)


Salam Perpisahan untuk Guru-guru
Malam yang indah ini, tepatnya pada tanggal 1 Juni 2012, adalah sebuah momentum kebersamaan kita dalam menikmati masa-masa sekolah di SMA Kesatuan Bogor. Selama tiga tahun kita telah menjadi satu kesatuan pelajar dan malam ini adalah perpisahan bagi kita yang akan menempuh jalan masing-masing, namun perpisahan ini bukanlah suatu akhir tapi merupakan sebuah permulaan menuju kedewasaan hidup.
Masa-masa SMA ini adalah sebuah proses pembelajaran, yang tentunya telah melibatkan berbagai pihak selain diri kita sendiri, salah satunya yang terpenting adalah para guru SMA Kesatuan tercinta yang telah membagikan berbagai wawasan dan pengetahuan yang dimilikinya selama tiga tahun ini. Dengan kesabaran dan jerih payahnya, kami dapat lulus dan meneruskan pendidikan kami ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Terlebih dari itu semua, para guru kita telah membagikan kasih sayangnya kepada kita sebagai pengganti orang tua kita di sekolah. Suka duka pun mewarnai perjalanan mereka saat menjalankan tugasnya. Canda tawa, isak tangis, senyum ceria, serta berbagai ekspresi cinta dan amarah diberikannya. Mengajari kami penuh dengan kesabaran, rela bekerja siang dan malam untuk kita bahkan terkadang mengorbankan keluarganya, tapi seringkali kita tidak menyadari ataupun berterimakasih atas semua pengorbanan yang telah diberikannya. Kepedulian dan rasa cinta para guru yang membuat mereka mampu bertahan, keinginannya yang mulia ingin mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa.
Bapak-ibu guru, mungkin kalian pernah kesal dan lelah karena terkadang kami lebih memilih mengobrol daripada mendengarkan ajaran sehingga kalian harus menyediakan waktu tambahan untuk remedial dan memeriksa tugas-tugas tambahan bahkan terkadang harus menagihnya saat kami lupa, mungkin kalian pernah tersinggung mendengar ucapan-ucapan asal dan gosip tak jelas yang terlontar dari mulut kami sehingga membuat suasana hati menjadi buruk.. Namun kalian masih tetap mengajar kami apapun konsekuensinya. Guru, maafkan segala sikap dan tingkah laku kami yang tak berkenan di hati kalian. Maafkan kami yang sering membuat kalian naik darah.. Maafkan kami yang telah mencela kalian, meremehkan, membuat kalian sedih dan pusing, mengabaikan nasihat kalian tanpa berpikir panjang bahwa segala yang kalian berikan adalah terbaik untuk kami, serta berbagai kesalahan akibat emosi kami masih labil dan belum mengerti asam garam dunia. Kami tak menyadari betapa sulitnya peran seorang guru yang penuh dengan kerja keras. Tapi kini kami mengerti, tak selayaknya dan sepantasnya kami melakukan semua itu pada kalian. Maafkan keegoisan dan sikap ketidakdewasaan kami selama ini. Kami pun memaklumi bila terkadang kalian mengeluarkan ekspresi kemarahan, bahwa guru juga seorang manusia yang mempunyai batas kesabaran. Bahwa guru juga bisa merasa jenuh dan lelah. Biarlah kemarahan kalian menjadi cermin bagi kita semua untuk berintrospeksi diri menjadi seseorang yang lebih baik.
Bapak-ibu guru, terlepas dari kelulusan kami dari sekolah ini, kami merasa kehilangan sosok pendamping kami yang selama tiga tahun tak jemu-jemu mengajari kami tidak hanya pelajaran sekolah namun berbagai petuah hidup yang berguna bagi kami. Kami akan sangat merindukan kalian, segala ajaran kalian, segala candaan dan berbagai ekspresi unik yang khas dari masing-masing guru, segalanya tentang kalian, para guru.. Kami ingat akan didikan kalian tentang pentingnya kedisplinan, yang terkadang membuat kalian bersusah payah memeriksa kami setiap awal minggu. Kami ingat akan segala nasihat yang kalian berikan secara cuma-cuma tatkala kami mencurahkan segala kegalauan kami. Kami ingat waktu-waktu tambahan yang telah kalian sediakan untuk mengajar kami menjelang ujian nasional. Kami ingat segala sapaan kalian yang ramah, tepukan motivasi di pundak kami, pelukan hangat saat kami sedih.. Serta segala kebaikan kalian kepada kami yang begitu banyaknya sehingga tak mampu diwujudkan dalam kata-kata.. Biarlah semua itu tersimpan dalam lubuk hati kita yang terdalam dan terealisasikan menjadi sebuah semangat baru menuju perubahan berarti yang memajukan pribadi kita semua.
Kami ucapkan terima kasih untuk semua yang sudah kalian berikan. Terima kasih atas semangat dan kasih sayang kalian terhadap kami. Terima kasih atas waktu dan tenaga yang telah kalian curahkan untuk mengajar kami. Terima kasih atas segala nasihat dan omelan yang mendukung kami. Terima kasih atas senyum motivasi kalian yang menyegarkan kami. Terima kasih atas kebaikan dan perhatian kalian yang menghiasi hari-hari kami. Terima kasih atas segala didikan kalian seiring perjalanan hidup kami di SMA.
Walaupun tak cukup hanya dengan ucapan terima kasih, walaupun kami tak yakin mampu membalas semua jasa kalian, yang kami bisa lakukan hanyalah terus melangkah membawa bekal berharga yang telah kalian berikan, menuju kehidupan yang baru untuk menjadi seseorang yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Kami sangat bersyukur karena kami berkesempatan bersekolah di sini dan dapat bertemu para guru yang tiada taranya seperti kalian. Kami tak akan melupakan semua kebaikan kalian. Wawasan dan amanat kalian akan menjadi pelita bagi jalan kami. Kelak kami tidak akan mengecewakan kalian yang sudah bersusah payah mendidik kami, baik dalam akademik maupun moral. Sungguh kalian adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sekali lagi, terima kasih guru-guruku. Terima kasih untuk segala yang telah kalian berikan untuk kami. Kami sangat bersyukur dan menghargainya. Segala yang kami lalui bersama kalian selama bersekolah di SMA Kesatuan akan menjadi kenangan manis yang tidak terlupakan.  (Katarina dkk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar